Pakar: Hasil Autopsi Sandera Bibas Tidak Ada Bukti Cedera Akibat Pengeboman

Shiri Bibas dan putra-putranya ditangkap oleh militan pada 7 Oktober 2023 saat serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.

Seorang pakar forensik terkemuka pada Sabtu (22/2) mengatakan bahwa autopsi yang dilakukan terhadap jenazah sandera Israel Shiri Bibas dan dua anak laki-lakinya setelah mereka diserahkan oleh militan Hamas tidak menemukan bukti adanya cedera akibat pengeboman.“Kami telah mengidentifikasi jenazah Shiri Bibas, dua hari setelah mengidentifikasi anak-anaknya, Ariel dan Kfir. Pemeriksaan kami tidak menemukan bukti adanya cedera yang disebabkan oleh (sebuah) pengeboman,” kata Chen Kugel, direktur Institut Kedokteran Forensik Nasional dalam sebuah pernyataan melalui video.

Shiri Bibas dan putra-putranya ditangkap oleh militan pada 7 Oktober 2023 saat serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.

Suami Shiri dan ayah kedua anak laki-laki tersebut, Yarden Bibas, juga telah diculik tetapi dibebaskan hidup-hidup awal bulan ini.

Sejak penculikan mereka, Shiri Bibas dan kedua putranya, Ariel yang saat itu berusia empat tahun, dan Kfir, yang saat itu baru berusia sembilan bulan, telah menjadi simbol cobaan penyanderaan Israel.

Pada Kamis (20/2), Hamas menyerahkan empat jenazah, dengan mengatakan bahwa mereka adalah Shiri Bibas, dua putranya yang masih kecil, dan seorang sandera lanjut usia.

Meskipun jenazah kedua putranya dan sandera lanjut usia teridentifikasi positif, pihak berwenang Israel mengatakan jenazah keempat bukan Shiri Bibas, sehingga memicu kemarahan dan kesedihan di seluruh negeri.

Namun pada Jumat, Hamas menyerahkan jenazah baru kepada Palang Merah, yang kemudian diidentifikasi sebagai jenazah Shiri Bibas. Kelompok itu sebelumnya yang menuding kemungkinan adanya “kekeliruan” dalam penyerahan jenazah.

Anggota militan Hamas menggotong peti jenazah sandera Israel yang diidentifikasi sebagai Shiri Bibas dan dua anaknya dalam pertukaran tahanan serta sandera antara Hamas dan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza, 20 Februari 2025. (Foto: Hatem Khaled/Reuters)
Anggota militan Hamas menggotong peti jenazah sandera Israel yang diidentifikasi sebagai Shiri Bibas dan dua anaknya dalam pertukaran tahanan serta sandera antara Hamas dan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza, 20 Februari 2025. (Foto: Hatem Khaled/Reuters)

Hamas telah lama bersikeras bahwa serangan udara Israel telah membunuh Bibas dan putra-putranya pada awal perang.

Namun, militer Israel malah menegaskan bahwa mereka dibunuh oleh militan dan bahkan mengatakan bahwa kedua anak tersebut dibunuh dengan “darah dingin”.

“Ariel dan Kfir Bibas dibunuh oleh teroris dengan darah dingin. Para teroris tidak menembak kedua anak laki-laki tersebut—mereka membunuh mereka dengan tangan kosong,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Jumat.

“Setelah itu, mereka melakukan tindakan mengerikan untuk menutupi kekejaman tersebut,” tambahnya.Hamas Katakan akan Bebaskan 10 Sandera Lagi, Enam di antaranya Masih Hidup

Keluarga Bibas menggambarkan kematian ketiga sandera sebagai pembunuhan, tetapi meminta agar cara kematiannya tidak diungkapkan kepada publik.

“Keluarga belum menerima perincian apa pun dari sumber resmi,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (22/2) pagi.

Pada Sabtu, Hamas menegaskan kembali bahwa keluarga Bibas tidak dibunuh saat dalam penahanan di Gaza.

“Tuduhan palsu yang disebarluaskan oleh pendudukan kriminal (Israel) tentang kematian anak-anak Bibas di tangan para penculiknya hanyalah kebohongan dan rekayasa yang tidak berdasar,” kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan. [ft]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *