Jakarta – Esmaeil Baghaei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sabtu (3/5), mengecam serangan drone, yang diduga dilakukan Israel, terhadap kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baghaei merujuk insiden yang dilaporkan organisasi internasional nonpemerintah Freedom Flotilla Coalition, yang mengatakan bahwa “Conscience”, kapal pengangkut bantuan ke Gaza, dibom oleh drone di perairan internasional di lepas pantai Malta pada Jumat (2/5).
Laporan tersebut menuding serangan itu dilakukan Israel. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Iran, Baghaei mengatakan serangan terhadap kapal itu dilakukan sesuai dengan rencana Israel terhadap Palestina serta untuk memastikan berlanjutnya blokade bantuan Gaza.
Pernyataan menyebut serangan itu sebagai “kejahatan yang jelas terhadap warga Palestina dan tindakan teroris terhadap keamanan dan keselamatan maritim.” Baghaei menekankan bahwa merampas makanan, air, dan obat-obatan dari warga Gaza, khususnya anak-anak, perempuan, dan para korban luka, merupakan “contoh nyata dari kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Baghaei juga menyebut Amerika Serikat dan para pendukung Israel lainnya sebagai kaki tangan dalam “tindak kejahatan ini.” Dia menyuarakan solidaritas Iran terhadap warga Palestina yang “tertindas” di Gaza dan Tepi Barat.
Pada Jumat, pemerintah Malta mengonfirmasi bahwa otoritas maritimnya telah menerima panggilan darurat dari sebuah kapal di luar perairan teritorial negara tersebut dan menawarkan bantuan segera.
Media setempat mengatakan bahwa para awak kapal itu berhasil diselamatkan, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Laporan-laporan media menyebutkan bahwa sebuah pesawat militer Israel terbang di sekitar Malta beberapa jam sebelum kapal itu diserang. Sejauh ini, Israel belum memberikan tanggapan resmi atas insiden ini atau laporan-laporan terkait.