Indonesia kemukakan visi masa depan berkelanjutan di World Expo 2025

Jakarta – Indonesia mempresentasikan visi mengenai masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan kolaboratif dalam acara National Day di World Expo 2025 Osaka, Jepang, pada Selasa (27/5).

“Hari ini, kita tidak hanya merayakan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka, tetapi juga visi bersama tentang harmoni, harapan, dan masa depan,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah di Jakarta, Rabu.

“Jadikan World Expo 2025 Osaka sebagai momentum mempercepat kehidupan berkelanjutan, mendorong ekonomi kreatif, dan menarik investasi demi masa depan yang kita impikan,” katanya.

Dia mengemukakan bahwa Indonesia melihat World Expo 2025 sebagai kesempatan emas untuk memperdalam kerja sama internasional di bidang energi bersih, infrastruktur hijau, transformasi digital, dan pariwisata sejalan dengan prinsip People, Planet, Prosperity, Peace, and Partnership.

“Pilar-pilar ini sangat penting dalam transformasi ekonomi hijau menuju Indonesia Emas 2045,” kata Pratikno.

Ia juga menyampaikan bahwa World Expo 2025 menjadi penanda kembalinya Indonesia ke Osaka, kota tempat pertama kalinya Indonesia mengikuti World Expo pada 1970.

Rangkaian kegiatan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka dimulai dengan parade budaya dari Grand Ring di Paviliun Indonesia menuju ke National Day Hall.

Parade yang menampilkan ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, dan berbagai tarian daerah ini dilanjutkan dengan upacara resmi dan pertunjukan budaya di National Day Hall.

National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka diakhiri dengan kunjungan seluruh delegasi ke Paviliun Jepang dan Paviliun Indonesia serta makan malam bersama Pemerintah Jepang.

Paviliun Indonesia dibangun dengan material ramah lingkungan seperti kayu Plana dan hasil daur ulang limbah sekam padi dan plastik serta menggunakan sistem pencahayaan hemat energi dan sistem pendingin canggih.

“Arsitektur Paviliun Indonesia tidak hanya merefleksikan identitas bangsa sebagai bangsa maritim, tetapi juga tanggung jawab kita di kancah global. Ini lebih dari sekadar pernyataan arsitektur, ini adalah narasi hidup bangsa kita yang kaya akan budaya, keanekaragaman alam, dan aspirasi untuk masa depan,” ujar Pratikno.

Indonesia memanfaatkan ajang World Expo 2025 Osaka untuk menonjolkan kepemimpinan dalam aksi iklim.

Sebagai negara dengan hutan hujan tropis yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia, hutan mangrove yang mampu menyimpan karbon, serta terumbu karang seluas 25.000 km persegi yang menjadi rumah bagi 70 persen spesies karang dunia, Indonesia menunjukkan komitmen untuk melaksanakan pembangunan rendah karbon dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia juga mempromosikan 12 geopark global dan 10 warisan dunia UNESCO, termasuk Candi Borobudur dan Taman Nasional Komodo, sebagai model pariwisata berkelanjutan di World Expo 2025.

Pengunjung Paviliun Indonesia di World Expo 2025 diajak menyelami kekayaan alam dan budaya melalui instalasi yang menampilkan spesies langka karya seniman Indonesia seperti replika orangutan Kalimantan, harimau sumatera, dan jalak bali.

Paviliun Indonesia juga memamerkan warisan budaya UNESCO berupa batik dan wastra serta menampilkan inovasi produk berkelanjutan seperti produk anyaman Lawe Indonesia dan material biomassa dari Mycotech Lab.

Menurut Pratikno, partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan investasi guna menghadapi tantangan pembangunan global.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang sebagai mitra di bidang pembangunan, pemulihan, dan ketangguhan,” katanya.

“Mulai dari perdagangan, infrastruktur, pendidikan, teknologi, hingga lingkungan, kolaborasi kita telah teruji oleh waktu. Kini, saatnya kita menjawab tantangan masa depan melalui inovasi berkelanjutan,” ia menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *