Shiri Bibas dan putra-putranya ditangkap oleh militan pada 7 Oktober 2023 saat serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.
Shiri Bibas dan putra-putranya ditangkap oleh militan pada 7 Oktober 2023 saat serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.
Suami Shiri dan ayah kedua anak laki-laki tersebut, Yarden Bibas, juga telah diculik tetapi dibebaskan hidup-hidup awal bulan ini.
Sejak penculikan mereka, Shiri Bibas dan kedua putranya, Ariel yang saat itu berusia empat tahun, dan Kfir, yang saat itu baru berusia sembilan bulan, telah menjadi simbol cobaan penyanderaan Israel.
Pada Kamis (20/2), Hamas menyerahkan empat jenazah, dengan mengatakan bahwa mereka adalah Shiri Bibas, dua putranya yang masih kecil, dan seorang sandera lanjut usia.
Meskipun jenazah kedua putranya dan sandera lanjut usia teridentifikasi positif, pihak berwenang Israel mengatakan jenazah keempat bukan Shiri Bibas, sehingga memicu kemarahan dan kesedihan di seluruh negeri.
Namun pada Jumat, Hamas menyerahkan jenazah baru kepada Palang Merah, yang kemudian diidentifikasi sebagai jenazah Shiri Bibas. Kelompok itu sebelumnya yang menuding kemungkinan adanya “kekeliruan” dalam penyerahan jenazah.
Hamas telah lama bersikeras bahwa serangan udara Israel telah membunuh Bibas dan putra-putranya pada awal perang.
Namun, militer Israel malah menegaskan bahwa mereka dibunuh oleh militan dan bahkan mengatakan bahwa kedua anak tersebut dibunuh dengan “darah dingin”.
“Ariel dan Kfir Bibas dibunuh oleh teroris dengan darah dingin. Para teroris tidak menembak kedua anak laki-laki tersebut—mereka membunuh mereka dengan tangan kosong,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Jumat.
“Setelah itu, mereka melakukan tindakan mengerikan untuk menutupi kekejaman tersebut,” tambahnya.Hamas Katakan akan Bebaskan 10 Sandera Lagi, Enam di antaranya Masih Hidup
Keluarga Bibas menggambarkan kematian ketiga sandera sebagai pembunuhan, tetapi meminta agar cara kematiannya tidak diungkapkan kepada publik.
“Keluarga belum menerima perincian apa pun dari sumber resmi,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (22/2) pagi.
Pada Sabtu, Hamas menegaskan kembali bahwa keluarga Bibas tidak dibunuh saat dalam penahanan di Gaza.
“Tuduhan palsu yang disebarluaskan oleh pendudukan kriminal (Israel) tentang kematian anak-anak Bibas di tangan para penculiknya hanyalah kebohongan dan rekayasa yang tidak berdasar,” kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan. [ft]